widgets

Kamis, 12 Desember 2013

SENYUMAN TERAKHIR : TANGISAN PERTAMA

Penulis : Ambo Azis (عبد العزيز)

Entah harus dimulai dari mana, semua terjadi secara tak terduga. Kehidupan memang susah untuk ditebak, apalagi untuk mengatur nasib hidup ini. Motivasi hidup ditengah kota dalam lingkungan Pendidikan tertinggi sebagai mahasiswa memang tidaklah muda, terlebih dengan apa alasan atau motivasi kita berada di lingkungan ini.

Motivasi Menjadi Mahasiswa
            Mahasiswa, salah satu gelar yang ingin kucapai pada saat ini. Entahlah apa motivasi tertinggi untuk mencapai gelar ini, tapi keinginanku untuk menjadi mahasiswa sangatlah besar, sama dengan yang lain. Umumnya gelar mahasiswa ingin saya capai untuk menambah titel dalam nama, meningkatkan derajat nama keluarga menjadi se-Juta persen, mempermudah mencari pekerjaan, serta menjadi kunci utama untuk mengejar cita-citaku menjadi “Menteri Pertanian” dan hal positif lainnya..... kan keren tuh....
            Menjadi mahasiswa adalah keinginan pertamaku dan menjadi permintaan paling utama kepada kedua orang tuaku pada saat ini setelah saya Lulus dari Sekolah menengah (itupun kalau Lulus), ada tawaran untuk menjadi Polisi, ikut Akademi Pelayaran, Tentara, dll. Tapi semua ku tolak dengan alasan saya tidak suka terikat.... heheheheh.
Pikir panjang dan berbagai alasan positif menjadi kunci utama permintaanku kepada orang tua diserta pula berbagai rayuan anak seperti rengekan bayi agar saya dapat menjadi mahasiswa. Butuh waktu yang lama untuk menerima jawaban “YA” dari orang tua, bukan soal biaya yang menjadi alasan utama kedua orang tuaku sehingga lampu hijau sangat sulit untuk dinyalakan, akan tetapi apakah saya sanggup melawan hidup diluar gedung keluarga, karena saya tercatat sebagai “anak rumah” yang pendiam dalam catatan besar keluarga yang hanya berfokus pada sebuah pelajaran saja, kalaupun keluar rumah, itu hanya untuk mengisi waktu luang sebagai pecinta Sepak Bola, selebihnya saya pergi ke kebun untuk membantu orang tua dan selalu bersama keluarga dirumah ditemani berbagai tumpukan buku dengan seribu kata.
Ya, permintaan ini kabulkan dengan dengan satu alasan “Belajar yang baik, jangan dan jangan mudah terpancing dengan kegiatan yang tidak baik”. Syarat yang mudah dalam pikiranku, dan saya langsung menyanggupinya untuk memenuhi syarat tersebut. Ternyata tidak mudah meminta permintaan untuk menjadi Mahasiswa...hehehehehe
Pikiran pertama dalam benakku untuk menjadi Mahasiswa, jurusan dan target menjadi Sarjana adalah prioritas utama. Dampak titel yang akan melekat pada bagian belakang namaku juga menjadi salah satu motivasiku, asalkan saya mampu menunjukkan pada mereka semua bahwa saya siap dalam kondisi apapun dan saya siap bersama mereka, saya rasa itu sudah cukup untuk melawan yang namanya menjadi Mahasiswa.

Saya Sudah Menjadi Mahasiswa
Belajar dalam lingkungan Ilmu Pertanian (Jurusan yang menjadi patokan pertama dari salah satu keluarga dengan alasan yang sederhana), sedangkan permintaan dari orang tua untuk memilih Jurusan tidak terlalu membebani bagi diriku sendiri, mereka sepenuhnya menyerahkannya kepadaku dengan satu pesan “Pilihanmu adalah hidupmu”, jadi saya harus jeli dalam memilih masa depan untuk hidupku dan keluargaku.
Hari pertama ke kota untuk mengikuti berbagai bimbingan dalam pemantapan tes untuk menjadi Mahasiswa. Berjalan 1 bulan, saya merasa sudah cukup mantap dengan persiapan yang saya lakukan dengan jurusan Geologi menjadi prioritas pertama dan Ilmu Pertanian (pertimbangan secara paksa) yang menjadi prioritas kedua. Alhasil usaha yang saya lakukan berbuah manis laksana keruntuhan buah durian.....Sumpah..bahagia sekali rasanya menjadi Mahasiswa, sedikit sombong karena mampu menunjukkan kepada mereka semua bahwa saya bisa bersaing dengan ribuan calon Mahasiswa. Bahagiaaa.....

Senyuman Terakhir dari IBU
            Setahun sudah berjalan, karena saya ditakutkan untuk tinggal sendiri dari orang tua sehingga saya harus bersama dengan keluarga di Kota. Ya bukan keluarga dekat sih, sepupu dari Ipar pertama, akan tetapi bisa juga dibilang keluarga karena kalau ditelusur dia masuk juga dalam keluarga besarku. Berbagai pengalamn hidup saya dapat disini, mulai dari bagaimana cara menafkahi istri dan anak dari Usaha yang dirilis sejak muda....woww kerenn, masih muda sudah menjadi pengusaha....Mantappppp
            Kini waktunya untuk mengurus KRS Semester 2 untuk melanjutkan status sebagai Mahasiswa. Setelah semua selesai, kusempatkan untuk kembali kekampung halam sebagai pengobat Rindu untuk Malaikat di rumah...
            Saya tak punya cukup waktu banyak untuk mereka berdua, tapi mau atau tidak, saya harus kembali ke kota dengan alasan perpanjangan status sebagai mahasiswa (pengurusan rencana kuliah semester selanjutnya). Izinpun diberikan dengan sedikit bekal ikan kering, kue kering, beras dan buah-buahan (agar tidak terlalu boros dikota) hehehehehe
            Tiket sudah ditangan, kedatangan Bus antar provinsi sudah tak lama lagi. Senyuman yang Ibu berikan kepadaku sebagai tanda perpisahan merupakan senyuman terbaik dan tak akan pernah terganti, tak kalah pula dengan senyuman dari Ayah ku. Senyuman mereka berdua memberikan harapan besar kepadaku untuk menjadi orang terbaik dan dapat mengejar cita-citaku.
            Kami berpisah.........
            Kini saya sudah berada di Kota, beristirahat bersaama keluarga. Belajar cara berwirausaha sambil kuliah, dan belajar menata hidup juga tak lupa diajarkan. Proses pembelajaran ini hanya mampu bertahan selama 3 hari dan tak terulang hingga sekarang.
            Tepat pada pukul 22.00 WITA, Senin 10 April 2011. Canda dan tawa terdengar dikeluarga sederhana ini (tempat tumpangan saya selama setahun) menjadi Mahasiswa. Handphone Nokia yang aku miliki menyanyikan salah satu Lagu Nidji yang menjadi Ringtone panggilan, kuangkat dan ...........................
            Ya, tepat sekali....ini adalah Tangisan Pertamaku yang paling menyakitkan dalam hidupku. Kini Ibuku telah bertemu dengan Allah  di Surga Firdaus, tangisanku tak dapat berhenti walau berbagai jawaban dan motivasi dari keluarga sederhana ini. Tanpa berfikir panjang, ku langsung keluar rumah untuk menuju kekampung halaman yang harus saya lakukan malam ini juga. Sangat sulit mencari kendaraan roda empat di tengah malam seperti ini, tapi Alhamdulillah, malam ini saya berangkat.

Catatan Besar
            Sinar terik pagi menyambutku dibalik jendela roda empat ini, mataku terbuka dengan sedikit pembengkakan. Kuusap dan kubuka mataku untuk memperjelas lokasi saat ini. Kini saya sudah berada di Kampung Halaman, butuh 30 menit lagi untuk sampai dirumah. Sedikit bersabar dengan ingatan-ingatan ketika bersama Ibu.
            Bendera Putih itu telah terlihat, berkibar dipinggir jalan sebagai tanda Berduka Cita. Ketika turun dari mobil, tak banyak yang mampu saya ucapkan, tapi ada satu hal yang membuat saya terkejut, semua keluarga besar (kalau dihitung aliran keluarga dari sesepuh) telah berkumpul. Kulangkahkan kaki sedikit lebih cepat seperti anak yang baru berjalan, sampai juga dirumah, tempat sejarah dalam hidupku ini.
            Om, Tante, semua sudah berkumpul bersama keluarga lainnya. Mereka menatapku dengan mata yang bengkak pula, ternyata mereka juga sama sepertiku, tapi akulah yang paling merasa kehilangan. Berbagai kata kiasan dan motivasi untuk menerima ini semua mereka lontarkan untuk diriku...tapi apakah mereka semua mampu merasakan yang aku rasakan saat ini......??? Entahlah....
            Kini saya dapat menarik kesimpulan, ternyata untuk mengumpulkan semua keluarga tidak harus dalam acara resepsi pernikahan ataupun acara keluarga lainnya. Berduka seperti ini ternyata mampu mengumpulkan mereka semua menjadi satu dan bahkan mengumpulkan keluarga lebih banyak. Tapi apa alasan mereka semua datang kesini (pikirku dalam keegoisanku), apakah mereka semua datang hanya untuk melihatku dengan mata bengkak dan memberi rasa kasihan kapadaku, tapi itu tak saya butuhkan untuk saat ini, saya hanya mau mata Ibu ku terbuka dan menatapku lagi...
            Butuh waktu 10 Jam untuk menunggu kedatangan Jasad Almarhum Ibu ku, ya lumayan lama lah, perjalanan dari Luwu Timur ke Wajo. Tapi setidaknya saya sudah mampu menguasai diriku sendiri dengan selalu mengucapkan Al-fatihah.
            Sirine ambulance mulai terdengar dari kejauhan, semua orang secara berlomba-lomba langsung menuju ke jalan untuk memastikan bahwa itu adalah ambulance yang kami tunggu bersama dengan Jasad Almarhum ibuku. Tepat sekali, sang sopir ambulance memberhentikan mobilnya tepat berada di bawah berdera putih tersebut.
            Jasad Ibu kini tetap berada didepan mataku, rasa tak percaya muncul dalam pikiranku dan berharap Ibu akan bangun. Semua orang berkumpul untuk melihat wajahnya yang terakhir kalinya, seakan membuat rumah panggung ini serasa runtuh dengan tangisan rasa tak percaya mereka. Langsung ku peluk Ayahku dan saya selalu bertanya “Kenapa....kenapa...kenapa...”. tapi Ayahku membisikkan “Semua atas Kehendak-Nya, dan pasti kita akan bertemu lagi dengan ibumu bersama-Nya di Surga”..
            Amieenn – ucapku.
            “Sudah waktunya untuk pemakaman” – kata Pak Ustad yang sekaligus menjadi Sepupu pertama ayahku.
            Proses pemakamanpun dilakukan, semua kuikuti hingga terakhir. Tapi ada sesorang yang aku cari “mana Ayahku...?” ternyata beliau ada di rumah, berbicara dengan Om, Tante, dan keluarga dan yang lainnya tidak mengikuti pemakaman. Aku tahu alasan pasti kenapa beliau tidak mengikutinya, tapi sudahlah......setidaknya saya sangat mengetahui apa yang beliau rasakan saat ini.
            Kini aku bertanya kepada Ayah, apa yang membuat Ibu bisa meninggal, sedangkan 3 hari yang lalu Ibu masih sehat saja setelah saya tinggal untuk pergi ke kota.
            “Tidak ada tanda yang dapat saya katakan, semua berjalan begitu saja. Dia tidur disampingku untuk menonton TV bersama, dan setelah berbicara dia tak bernafas lagi” – Jawabnya dengan lirih.
            3 hari telah berlalu, semua keluarga satu persatu meninggalkan rumah ini untuk kembali dengan aktivitas mereka, kecuali adik-adik dari Almarhum Ibuku. Tapi ada seseorang yang saya perhatikan yaitu Ayahku. Ada yang aneh dari beliau, beliau sekarang lebih suka sendiri, padahal setahu saya beliau adalah orang yang hiperaktif (terlebih lagi kalau ada tamu dan keluarga) tapi sekarang beliau lebih suka tidur sendiri. Tapi setidaknya saya sangat mengetahui perasaannya, yaitu kehilangan Pendamping untuk selamanya. Hal ini terjadi selama1 minggu hingga beliau mampu untuk berbaur lagi dengan sanak keluarga.

Melanjutkan Aktivitas Menjadi Mahasiswa

            10 hari telah berlalu, kini saya juga telah kembali melanjutkan aktivitas dengan belajar dalam Lingkungan Ilmu Pertanian. Hal ini saya lakukan tanpa putus komunikasi denga Ayahku hingga permintaan terakhirku.

Jumat, 06 Desember 2013

Dampak dan Bahaya Minum Sambil Berdiri

Assalamu Alaikum wr wb
Sumber : Google Image

Terima Kasih telah singgah di Blog ini. :)
kali ini saya akan membahas mengenai "Dampak dari Minum sambil Berdiri..."
(mari luangkan waktu kita sejenak untuk membaca artikel singkat ini dan semoga bermanfaat)

Dalam suatu kajian kesehatan akupuntur yang diadakan salah satu ahliakupuntur. Ini dibuktikan dari segi kesehatan. Air minum yang masuk dengan cara minum sambil duduk akan disaring oleh sfringer.

Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos² penyaringan yang berada di ginjal.

Nah Jika kita minum berdiri, Air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter.

Karena banyak limbah² yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.

Cara Mengatasinya;
    a. Biasakan minum duduk.
    b. anyak minum air putih tapi jangan kebablasan dan jangan terburu².

Admin sendiri jadi teringat bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melarang kita untuk makan dan minum berdiri.

Dari Anas r.a. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; “Bahwa ia melarang seseorang untuk minum sambil berdiri...!!!”

Qatadah berkata; “Kemudian kami bertanya kepada Anas tentang makan. Ia menjawab bahawa hal itu lebih buruk...!!!”

Subhanallah...
Tiap perintah dan larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pasti bermanfaat bagi umatnya...!!!

Berikut dari berbagai sumber kesehatan yaitu tips sehat terapi air putih:

     a. Minum 2 gelas air setelah bangun tidur, dapat membersihkan organ² internal.
     b. Minum segelas air 30 menit sebelum makan, dapat membantu fungsi seluruh pencernaan + ginjal.
     c. Minum segelas air sebelum mandi, dapat menurunkan tekanan darah.
     d. Minum segelas air sebelum tidur, dapat mencegah stroke Serangan jantung.

Rabu, 04 Desember 2013

RENUNGAN


Assalamu Alaikum wr wb.

Bismillahi Rahmanirrahim.

Senin, 02 Desember 2013. Tepatnya setelah Sholat Adzhar di salah satu Mesjid Kampus Negeri Makassar. Tanpa sengaja saya berbalik kemading yang dihiasi dengan miniatur Mesjid berbingkai kaca. Saya membaca beberapa catatan dan informasi yang terpajang di mading tersebut. Akan tetapi ada yang membuat saya tetap berdiri lama dengan memaknai berbagai kata yang tertulis disalah satu informasi yang mempunyai 6 poin inti yang berjudul "Renungan"...Dengan memebaca judulnya saja saya sudah sangat penasaran sehingga saya terus membacanya hingga selesai. Adapun isi dari tulisan tersebut :

RENUNGAN
1. Saat makan, jika makanan kurang. ia akan membeikan makanan itu kepada anaknya dan berkata, "Cepatlah makan, Ibu tidak lapar".

2. Waktu makan, ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, "Ibu tidak suka daging, makanlah Nak,..."

3. Tengah malam, saat ia menjaga anaknya yang sakit, ia berkata, "Istirhatlah nak, Ibu akan menunggu disampingmu."

4. Saat anak sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, "Simpanlah untuk keperluan hidupmu nak, Ibu masih punya uang."

5. Saat anaknya sudah sukses, menjemput ibunya untuk tinggal dirumah yang besar, Ia lantas berkata, "Rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa uuntuk tinggal disana."

6. Saat menjelang tua, ibunya sakit keras, anaknya akan menangis, tetapi ibu masih bisa tersenyum dan berkata, "Jangan menangis, ibu tidak apa-apa." ini adalah pengorbanan terakhir yang dibuat ibu.

Memang, tidak banyak yang dituliskan diatas kertas tersebut. Akan tetapi makna yang dimiliki lebih luas dari Bumi dan Langit. Mungkin terlihat sepele, akan tetapi bagi anda yang sudah merakan, hal ini adalah kenangan terbaik dalam hidup anda. 

Terima kasih buat teman-teman yang telah menyempatkan waktunya untuk membaca.

Wassalamu Alaikum wr wb

Jumat, 29 November 2013

“MEMBANGKITKAN SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN”
MENJADIKAN KUNCI KESEJAHTERAAN PETANI LUWU TIMUR
Penulis : Abdul Azis
Gambar 1 : Geologi Luwu Timur

“...Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman…”
Penggalan lagu “Kolam Susu” ini sudah tidak terdengar asing lagi dikalangan masyarakat. Lagu yang menggambarkan kekayaan bangsa ini masih cukup relevan dikalangan anak-anak. Sebuah lagu yang menggambarkan betapa besar sumberdaya alam yang terdapat di Indonesia seperti halnya dengan Pertanian.

Pertanian, apa arti kata dari pertanian tersebut? Dalam pegertian secara luas, Pertanian mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup untuk kepentingan manusia.

Kata “berkelanjutan” (sustainable), pada umumnya mengacu pada usaha dalam menciptakan hasil pertanian yang akan berlangsung secara terus-menerus yang secara mendasar berarti upaya dalam memantapkan hasil pertanian secara produktif dan tetap memelihara sumber daya dasarnya. Sehingga proses yang berkelanjutan dengan Input rendah dapat terlaksana pada Masyarakat secara umum.

Sebenarnya tidak ada resep mujarab yang mampu menjamin keberlenjutan pembangunan pertanian, akan tetapi ada beberapa kebijakan pembangunan petanian berkelanjutan yang dapat dipilih dan hal tersebut sangat tergantung pada pertimbangan bobot permasalahan, situasi, kondisi serta aspek lainnya. Pada hakikatnya kebijakan pembagunan pertanian yang berkelanjutan adalah memformulasikan persoalan kerusakan lingkungan serta kemunduran sumber daya yang mengakibatkan biaya sosial atau eksternalitas dan kebijakan pertanian. (Basri, 2009)

Hasil produksi pertanian di Kabupaten Luwu Timur meliputi tanaman pangan tahun 2009 mencapai 647,0 ton yang terdiri dari jagung, padi, dan kacang-kacangan yang pada umumnya masih relatif rendah ± 50-75% dari produktivitas yang dapat dicapai. Pada tahun 2008 dari areal perkebunan rakyat untuk komoditas kakao seluas 36.532.21 ha menghasilkan 13.572.22 ton biji kakao, kelapa sebesar 37348,60 ton dari luas lahan 4312,55 ha. Peran sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Luwu Timur yaitu sebesar ± 58.34% dari PDRB Kabupaten tahun 2010 dan ini jauh lebih besar dibanding Sulawesi Selatan (± 26.80%) dan Nasional Nasional (± 16.0%), hal ini menujukkan bahwa daya pertanian yang berdaya guna merupakan salah satu sumber daya utama dalam pembangunan ekonomi daerah. (Christianto, 2011)

Dalam mempertahankan ataupun meningkatkan hasil produksi pertanian Kabupaten Luwu Timur, penggunaan Sistem Pertanian Berkelanjutan dalam pengolahan lahan pertanian merupakan salah satu kunci kesejahteraan petani Luwu Timur dalam bidang pertanian organik yang dapat mempengaruhi pengembangan Agroindustri sebagai motor penggerak agribisnis yang menuntut hasil produk yang lebih rinci, berkualitas dan lengkap. Karena umumnya Pertanian berkelanjutan meliputi meliputi komponen-komponen fisik, biologi dan sosioekonomi yang dilaksanakan dengan sistem yang melaksanakan pengurangan Input bahan-bahan kimia.

Pelaksanaan sistem pertanian berkelanjutan selalu melakukan prinsip dengan sistem penerapan pertanian organik yang diartikan sebagai praktek pertanian secara alami dengan lebih mengandalkan pada pemanfaatan sumber daya yang tersedia seperti bibit lokal, sumber air, matahari dan teknologi yang ramah lingkungan serta mengutamakan pemanfaatan kompos sebagai hara dan musuh alami atau pestisida dari bahan-bahan alami sebagai pengendali hama alami dengan hasil ramah lingkungan. Karena pada umumnya sistem ini merupakan penolakan terhadap pertanian modern yang memaksakan “high input” seperti pupuk, bibit, pestisida dan herbisida yang berbahan dasar kimia serta dapat. (Basri, 2009)

Luwu Timur, daerah yang teletak paling timur Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah penduduk yang sebagian besar merupakan petani, sehingga menyumbang pendapatan daerah  hampir setengah dari hasil pertanian. Proses pertanian berkelanjutan dalam penerapannya di Luwu Timur masih kurang diminati oleh para petani, khususnya pada petani pangan dan perkebunan. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan bahan kimia dalam pertanian yang meningkat sehingga dampak negatif yang diterima semakin meningkat. Sehingga sangat berpengaruh terhadap Input yang lebih besar dibandingkan dengan Output Produksi yang akan diperoleh.

Mudah dan Cepat, itulah alasan sederhana dalam penggunaan bahan kimia yang terus berlanjut sehingga menjadi suatu kebiasaan. Proses yang lama dari Pertanian Berkelanjutan mungkin tak secepat dengan proses pertanian modern, namun hasil yang akan diperoleh serta dampak positif  masih dapat diperhitungkan. Sehingga upaya dalam peningkatan produksi jangka panjang hasil pertanian akan tetap terlaksana.

Siapa yang akan memulai? Pertanian Berkelanjutan merupakan proses yang tidak akan mudah kita lakukan sehingga sebagian masyarakat masih kurang melirik. Dalam memulai proses ini, bimbingan dalam menghilangkan kebiasaan penggunaan bahan kimia secara penuh menjadi salah satu cara melakukan praktek sistem pertanian berkelanjutan secara perlahan sehingga Input minimal yang dapat menghasilkan Output maksimal dapat terlaksana dan menjadi kunci dalam Kesejahteraan Masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA
Basri A. Bakar dan M. Nasir Ali, “Modul Latihan 2 Pertanian Berkelanjutan”, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (Aceh, 2009) hlm 2-5

Christianto Lopulisa dan Andi Hatta Marakarma, Tanah-Tanah Luwu Timur : Potensinya Bagi Pengembangan Agroindustri (Luwu   Timur, 2011) hlm 1 - 11.

Minggu, 24 November 2013

BANGUNAN TUA “SEJARAH” KOTA MAKASSAR

Assalamu Alikum wr wb
Hai, pada kesempatan kali ini, saya akan membahas beberapa Gedung Bersejarah di Makassar...
Mungkin ada dari beberapa teman-teman yang tidak tahu, selain Benteng Rotterdam dan Somba Opu, ada beberapa Gedung Bersejarah yang letaknya berada di tengah Kota Makassar. Tapi bukan berarti kita tidak membahas Sejarah Benteng Rotterdam dan Benteng Somba Opu.

BENTENG ROTTERDAM
Sumber : Foto Pribadi

Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-X yang bernama Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung atau Karaeng Tunipalangga Ulaweng (panjang juga namanya yah...hehe) dan merupakan tempat raja dan keluarganya menetap. Dikenl juga dengan nama Benteng Jum Pandang (Ujung Pandang) dan Benteng Panyyua karena bentuknya yang seperti ekor penyu yang hendak merangkak turun kelaut. Dari segi bentuknya sangat jelas filosofi kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat hidup di darat maupun di laut, begitupun dengan kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan. Benteng ini kemudian jatuh ditangan belanda pada tahun 1667 melalui pejanjian Bongaya setelah raja yang berkuasa pada saat itu kalah dalam pertempuran dan diganti namanya menjadi Fort Rotterdam setelah dipugar kembali oleh belanda menjadi bangunan berarsitektur Kolonial Eropa masa itu

BENTENG SOMBA OPU
Sumber : Google Image

Benteng Somba Opu memiliki keunikan tersendiri, selain tidak mempunyai batas yang berupa bangunan tembok besar, bangunan benteng somba opu juga tidak didirikan dengan menggunakan bahan bangunan pada umumnya yang menyerupai benteng lainnya. Luas dari seluruh bangunan ini melebihi luas bangunan Benteng Rotterdam. Menurut sejarah, Benteng Somba Opu pada umumnya di gunakan sebagai pusat pemerintahan kerajaan Gowa, sehingga ketika berada di dalam Benteng Somba Opu, kita masih dapat melihat bangunan-bangunan peninggalan kerajaan Gowa. Untuk saat ini, keunikan dari Benteng Somba Opu adalah didirikannya sebuah taman mini Sulawesi Selatan yang dimana semua jenis rumah adat Daerah Sulawesi Selatan berada di tempat ini. Sehingga ketika kita berkunjung ke Benteng Somba Opu, kita serasa mengelilingi Sulawesi Selatan hanya dalam beberapa jam saja.

GEDUNG KESENIAN
 Sumber : Foto Pribadi

Dikenal dengan nama Societeit de Harmonie, dibangun pada tahun 1896 oleh pemerintah kolonial belanda dengan gaya arsitektur Neo Klasik, memeliki luas bangunan diatas tanah seluas 2.339 m2 dengan bentuk denah seperti huruf  “L” dan dilengkapi dengan sebuah menara dengan atap berbentuk kubah. Dahulu bangunan ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan akan tempat pertemuan, perkumpulan, pesta, pertunjukan sandiwara, musik dan acara resmi lainnya yang dihadiri oleh tamu-tamu dpenting dan petinggi belanda.

KANTOR RRI MAKASSAR
Sumber : Foto Pribadi

Tentara Jepang ketika pertama kali menduduki pertama kali kota Makassar pada tanggal 8 Desember 1942 adalah langsung mendirikan statiun radio. Siaran pertamanya berupa pidato radio dari Laksamana Suddo Kane Omi (Pejabat Angkatan Lain Dai Nippon). Studio radio siaran ini menempati salah satu rumah di tepi Pantai Losari, tepatnya di Jalan Rajawali No. 2 Makassar, menyita rumah milik H. Lala, seorang kontraktor bangunan. Statiun CAll-nya Makassaru Hozo Kyoku disingkat MHK. Materi siarannya berupa propoganda Jepang. Konon, Radio MHK ini adalah radio siaran pertama di kawasan indonesia timur indonesia. Tentara jepang ketika itu memaksa penduduk mendengar siaran radio ini.Itu sebabnya dibeberapa pojok jalan dalam kota makassar dipasangi radio umum. Tahun 1944, MHK mendatangkan tenaga kesenian dari solo dan yogyakarta sehingga siaran musik kian bervariasi dengan terdengarnya alunan gamelan jawa dan kesenian sunda. Pengelolaan statuin radio dipercayakan kepada satu badan penyiaran yang beranama Reegering Voorlightings Dients (RVD) dipimpin oleh Mayor P.H. Kramer. Badan penyiaran ini sekaligus menjadi terompet Negara Indonesia Timur bentukan Belanda. Pada Tahun 1947, berganti nama menjado Radio Oemroep in Overgangtijd atau ROIO dipimpin oleh A.O.A Niederer sampai tahun 1950. Meskipun radio ini milik badan penyiaran tentara Belanda/ NICA, siaran radionya tak luput dari penyusupan pesan-pesan perjuangan terselubung. Bulan Mei 1950, Kamarsayah, Sutoyo dan Muri tib dari Jakarta untuk mengambil alih radio siaran di Makassar dan menjadikannya Radio Republik Indonesia (RRI). Tanggal 18 Aghustus 1950 statuin RRI di tepi pantai Losari berhasil di rebut kembali oleh TNI, RRI kembali mengudara.

MUSEUM KOTA MAKASSAR
Sumber : Foto Pribadi

Bagunan berarsitektur asli kolonial belanda ini dibangun pada tahun 1916, dinding-dindingnya yang tebal, jendela-jendela kayu yang lebar dan beberapa ornamen gantung, seluruhnya masih utuh terjaga. Dahulu dikenal dengan nama Raadhus van de Gemeente atau kantor walikota, karena memang meupakan kantor walikota pertama pada masa itu, yait walikota J.E. Dan Brink. Kini kantor walikota itu telah berubah fungsi menjadi museum kota makassaryang dibuka secara resmi oleh walikota makassar H. B Amiruddin Maula pada juni 2000. Museum itu menyimpan benda koleksi bersejarah yang merekam perjalanan kota makassar dari zaman ke zaman, antara lain terdiri dari benda-benda arkeologi, benda-benda pusaka, foto-foto makassar masa lalu,  dan salinan naskah bersejarah.

GEREJA KATEDRAL
Sumber : Foto Pribadi

Nama resminya adalah Gereja Hati Kudus Yesus, merupakan gereja tertua di kota makassar dan diseluruh Sulawesi Selatan dan Tenggar. Bangunan berarsitektur Gothic Classic, karya seorang perwira seni bernama Swartbol, namun ketika bangunan belum rampung dibangun, Swartbol dipulangkan kembali ke Eropa dan pembangunannya dilanjutkan oleh S. Fischer, seorang ahli pengairan. Dahulu gereja ini di jadikan sebagai tempat beribdah dan pernikahan pasukan Belanda yang di tugaskan di makassar. Gereja ini memiliki 3 buah lonceng pemberian Mr. Scharpf pada tahun 1923  dan diletakkan dalam sebuah menara di sisi selatan bangunan gereja. Menara itu sendiri telah mengalami perombakan berkali-kali dengan pertimbangan estetika.

GEREJA GPIB IMANUEL
Sumber : Google Image

Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Jemaat Immanuel Makassar terletak di Jalan Balaikota No. 1 Makassar atau berada disamping timur Gedung Balaikota Makassar. Gereja Protestan Immanuel (De Protestante Kerk) dibangun pada tahun 1885 oleh Pemerintah Kolonial Belanda dan merupakan salah satu dari sekian banyak arsitektur peninggalan kolonial Belanda di Makassar, Gereja yang berbenduk simetris dan bergaya arsitektur gotik klasik ini memiliki luas bangunan 600 m2 yang dibangun diatas lahan sebesar 3,428 m2, diatas pintu masuk gereja terdapat menara lonceng yang tinggi dan runcing menyerupai gaya gotik klasik. Dalam Buku Laporan Kegiatan Peringatan 100 Tahun Gedung Gereja Immanuel Ujung Pandang 15 September 1885 – 1985 dikisahkan bahwa awalnya jemaat (gemeente) didirikan dengan Surat Keputusan Gubernur Hindia Belanda pada 17 Oktober 1852, Jemaat ini merupakan bagian dari De Protestantsche Kerk in Nederlandsch Indie (Gereja Protestan di Hindia Belanda) atau yang biasanya disingkat “Indische Kerk”. Sama dengan induknya di Negeri Belanda gereja ini merupakan gereja negara, Pendeta diberi gaji oleh pemerintah beserta dengan anggaran-anggaran lainnya yang digunakan untuk keperluan gereja. Pada 15 September 1885, Pendeta J.C. Knuttel meresmikan pemakaian gedung gereja yang telah dibangun kembali dengan nama resminya “Prins Hendriks Kerk” (Gereja dari Pangeran Hendrik) namun umumnya disebut dengan “Protestantsche Kerk” (Gereja Protestan) atau “Grote Kerk” (Gereja Besar) yang akhirnya, saat ini dikenal dengan nama Gereja Immanuel. Pada tahun1933, Indische Kerk mengadakan Grote Vergadering (pertemuan raya) yang memutuskan supaya diusahakan pemisahan administatif antara gereja dan negara. Dalam perkembangan selanjutnya, yaitu pada 31 Oktober 1948 bagian dari Indische Kerk di sebelah barat berdiri sendiri menjadi Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB). Jemaat Immanuel Makassar meskipun terletak di wilayah Indonesia Timur namun termasuk dalam wilayah pelayanan GPIB. Gereja ini dipugar pada tahun 1992 dan 1999 Sebagai peninggalan sejarah, Gereja Protestan Immanuel dilindungi oleh undang-undang Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara.

PENGADILAN NEGERI MAKASSAR
Sumber : Foto Pribadi

Pada tahun 1602 Belanda mendirikan suatu perserikatan dagang untuk Timur-jauh yang dinamakan VOC (De Vereenigde Oost-Indische Compagnie) dengan tujuannya untuk berniaga, maka melalui VOC tersebut Belanda masuk ke Indonesia. Jan Pieterszoon Coen pada tanggal 30 Mei 1619 berhasil membuat Sultan Banten menyerahkan daerahnya kepada Kompeni. Pada tanggal 26 Maret 1620 dibuat resolusi yang mengangkat seorang Baljuw sebagai opsir justisi dan kepala kepolisian lalu pada tanggal 24 Juni 1620 dibentuk suatu mejelis pengadilan di bawah pimpinan Baljauw yang dinamakan College van Schepennen disebut schepenbank untuk mengadili segala penduduk kota bangsa apapun kecuali pegawai dan serdadu Kompeni yang akan diadili oleh Ordinaris luyden van den gerechte in het Casteel yang pada 1626 diubah menjadi Ordinaris Raad van Justisie binnen het casteel Batavia, disebut sebagai Raad van Justisie. Gedung Pengadilan Negeri Makassar berada di sisi alun-alun kota metropolitan kota Makassar yakni lapangan karebosi. Tidak banyak peninggalan arsitektur colonial yang fungsi maupun bentuk arsitekrutnya tidak berubah. Berdasarkan studi kartografis bangunan ini telah ada sebelum 1915. Pada masanya gedung ini dapat dikatakan terbesar dan termegah dan lokasinya sangat strategis.  Gedung berukuran 48,40 m x 44,90 m bergaya arsitektur Neo Clasik Eropa campuran, Renaissance dan Romawi.


Bangunan-bangunan diatas merupakan bangunan tua bersejarah yang terletak di kota Makassar, dengan lokasi yang saling berdekatan, sehingga untuk mengunjungi Gedung tersebut sebagai Obyek Wisata, kita hanya menghabiskan waktu 1 hari saja, kalaupun belum puas, bisa kembali berkunjung esok hari. hhh.